Searah jarum jam: Tanduk Emas antara Galata dan Tanjung Seraglio; distrik keuangan Maslak; İstiklal Avenue; Terminal Haydarpaşa; dan Masjid Sultan Ahmed
Istanbul (bahasa Turki: İstanbul; ada yang menyebut Istambul) adalah kota terbesar di Turki yang menjadi jantung ekonomi, budaya, dan sejarah negara ini. Dengan jumlah penduduk 13,9 juta, kota ini membentuk salah satu aglomerasi perkotaan terbesar di Eropa[d] dan termasuk salah satu kota terbesar di dunia menurut jumlah penduduk di dalam batas kota.[11][14] Istanbul yang memiliki luas 5.343 kilometer persegi (2,063 mil²) ini berbatasan dengan Provinsi Istanbul dan menjadi ibu kota administratifnya.[c] Istanbul adalah kota lintas benua yang membentang melintasi Selat Bosporus—salah satu perairan tersibuk di dunia—di Turki barat laut, antara Laut Marmara dan Laut Hitam. Pusat perdagangan dan sejarahnya terletak di Eropa, sementara sepertiga penduduknya tinggal di Asia.[15]
Didirikan di promontori Sarayburnu sekitar tahun 660 SM dengan nama Byzantium,
kota yang sekarang bernama Istanbul ini berkembang menjadi salah satu
kota paling penting dalam sejarah. Selama enam belas abad setelah
didirikan kembali dengan nama Konstantinopel pada tahun 330 M, kota ini menjadi ibu kota dari empat kekaisaran, yaitu Kekaisaran Romawi (330–395), Kekaisaran Romawi Timur (395–1204 dan 1261–1453), Kekaisaran Latin (1204–1261), dan Kekaisaran Utsmaniyah (1453–1922).[16] Kota ini memainkan peran penting dalam kemajuan penyebaran Kristen selama masa-masa Romawi dan Romawi Timur sebelum Utsmaniyah menaklukkannya pada tahun 1453 dan mengubahnya menjadi pertahanan Islam sekaligus ibu kota kekhalifahan terakhir.[17] Meskipun Republik Turki menetapkan ibu kotanya di Ankara, istana dan masjid kekaisaran masih berjajar di perbukitan Istanbul sebagai lambang sejarah kota ini.
Posisi strategis Istanbul di Jalur Sutera,[18]
jaringan rel ke Eropa dan Timur Tengah, dan satu-satunya rute air
antara Laut Hitam dan Mediterania telah membantu memajukan penduduknya,
meski tidak banyak sejak didirikannya Republik Turki pada tahun 1923.
Setelah diabaikan selama periode antarperang, kota ini berhasil merebut
perhatian dunia. Populasi kota bertambah sepuluh kali lipat sejak
1960-an setelah para migran dari seluruh Anatolia datang ke metropolis dan batas kota pun diperluas demi menampung mereka.[19][20]
Beberapa festival seni diadakan pada akhir abad ke-20, sementara
perbaikan infrastruktur berhasil menciptakan jaringan transportasi yang
kompleks.
Tujuh juta turis asing berkunjung ke Istanbul pada tahun 2010 setelah dinobatkan sebagai Ibu Kota Budaya Eropa, sehingga kota ini menjadi tujuan wisata paling populer ke-10 di dunia.[21] Atraksi utama kota ini adalah pusat sejarahnya yang separuhnya terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, tetapi hub budaya dan hiburannya berada di sepanjang pelabuhan alami kota ini, Tanduk Emas, di distrik Beyoğlu. Diakui sebagai kota global,[22]
Istanbul menjadi tempat berdirinya kantor pusat sejumlah perusahaan dan
kantor berita Turki dan menyumbang lebih dari seperempat produk domestik bruto negara ini.[23] Demi memanfaatkan revitalisasi dan perluasannya yang cepat, Istanbul mencalonkan diri untuk menjadi kota penyelenggara Olimpiade Musim Panas 2020.[24]
Nama kota ini yang pertama kali diketahui adalah Byzantium (bahasa Yunani: Βυζάντιον), nama tersebut diberikan pada saat pendiriannya oleh kolonis Megara sekitar tahun 660 SM.[a][6] Nama itu diperkirakan berasal dari nama seseorang, Byzas.
Merupakan tradisi Yunani kuno untuk menamakan pemimpin kolonis Yunani
dengan nama seorang raja legendaris. Tetapi, para ilmuwan modern juga
berhipotesis bahwa nama Byzas adalah asal mula dari orang Thracia atau
Illyria lokal dan karenanya lebih dulu ada daripada Megara.[25] Setelah Konstantinus Agung menjadikannya sebagai ibu kota dari Kekaisaran Romawi timur yang baru pada tahun 330 M, kota ini kemudian dikenal luas dengan nama Constantinopolis (Konstantinopel), bentuk latinnya adalah "Κωνσταντινούπολις" (Konstantinoúpolis), yang berarti "Kota Konstantinus".[6] Ia juga mencoba untuk mempromosikan nama Nea Roma ("Roma Baru"), tetapi tidak diterima secara luas.[26]Konstantinopel tetap merupakan nama yang paling umum digunakan untuk kota ini di Barat hingga pendirian Republik Turki, dan Kostantiniyye (bahasa Turki Utsmaniyah: قسط�طي�يه) adalah nama utama yang digunakan oleh Kesultanan Utsmaniyah selama kekuasaan mereka. Namun demikian, penggunaan Konstantinopel
untuk merujuk ke kota ini selama masa Kesultanan Utsmaniyah (dari
pertengahan abad ke-15) saat ini secara politis dianggap tidak benar,
selain karena ketidakakuratan secara historis, juga karena hal itu
menurut pendapat bangsa Turki.[27]
Hingga abad ke-19, kota ini mendapatkan sejumlah nama lain yang
digunakan oleh orang asing atau orang Turki sendiri. Bangsa Eropa
menggunakan Konstantinopel untuk merujuk pada keseluruhan kota, tetapi menggunakan nama Stamboul—seperti yang dilakukan oleh orang Turki—untuk menggambarkan daerah semenanjung yang bertembok di antara Tanduk Emas dan Laut Marmara.[27]Pera
(berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti "melintasi") dulu
digunakan untuk menggambarkan wilayah di antara Tanduk Emas dan
Bosporus, tetapi orang-orang Turki juga menggunakan nama Beyoğlu (sekarang adalah nama resmi dari salah satu distrik konstituen kota).[28]Islambol
(dapat berarti "Kota Islam" atau "Penuh dengan Islam") terkadang
digunakan sehari-hari untuk merujuk pada kota ini, dan bahkan terukir
pada beberapa koin Utsmaniyah,[29] tetapi keyakinan bahwa itu adalah asal mula dari nama sekarang ini, İstanbul, telah dipatahkan oleh fakta bahwa nama terakhir telah ada sebelum nama Islambol dikenal dan bahkan sebelum masa Utsmaniyah dan pendudukan muslim terhadap kota ini.[6]
^abPendirian (Byzantium)
kadang-kadang, khususnya dalam sumber ensiklopedis atau sumber tersier
lainnya, dinyatakan secara tegas pada tahun 667 SM. Tetapi, para
sejarawan telah memperdebatkan tahun pendirian kota secara tepat. Sumber
yang sering diambil adalah sejarawan abad ke-5 SM, Herodotos, yang mengatakan bahwa kota tersebut didirikan tujuh belas tahun setelah kota Khalsedon,[1] yang mulai ada sekitar tahun 685 SM. Tetapi, Eusebius, yang sependapat bahwa tahun 685 SM Khalsedon didirikan, menyatakan bahwa Byzantium berdiri pada tahun 659 SM.[2] Di antara para sejarawan yang lebih modern, Carl Roebuck mengusulkan tahun 640-an SM[3]
sementara yang lainnya bahkan mengusulkan setelah tahun tersebut. Lebih
jauh lagi, tanggal pendirian Khalsedon sendiri juga masih
diperdebatkan; banyak sumber yang menyebutkan tahun 685 SM,[4] lainnya tahun 675 SM[5] atau bahkan tahun 639 SM (dengan pendirian Byzantium tahun 619 SM).[2] Oleh karena itu, beberapa sumber lebih memilih menyatakan pendirian Byzantium cukup disebutkan pada abad ke-7 SM.
^Nama kota ini secara resmi diganti menjadi Istanbul pada tahun 1930, tetapi nama ini sudah duluan dipakai sejak sebelum penaklukan Utsmaniyah tahun 1453.[6]
^abSumber-sumber
memberikan data yang bertentangan mengenai luas Istanbul. Sumber yang
paling berwenang seharusnya adalah Munisipalitas Metropolitan Istanbul/Istanbul Metropolitan Municipality
(MMI), tetapi versi bahasa Inggris situs webnya menyebutkan beberapa
angka untuk luas. Satu laman menyebutkan, "Setiap MM terbagi menjadi
beberapa Munisipalitas Distrik/District Municipalities ("DM") dan terdapat 27 DM di Istanbul" dengan luas total 15.389 kilometer persegi (5,942 mil²).[7]
Tetapi, laman Sejarah Munisipal memunculkan angka yang paling eksplisit
dan paling baru, menyatakan bahwa pada tahun 2004, "yurisdiksi
Munisipalitas Metropolitan Istanbul diperluas mencakup semua wilayah
dalam batas-batas provinsi". Laman itu juga menyatakan bahwa suatu hukum
tahun 2008 telah menggabungkan distrik Eminönü ke dalam distrik Fatih
(suatu hal yang tidak dipertimbangkan dalam sumber sebelumnya) dan
menambah jumlah distrik dalam Istanbul menjadi tiga puluh sembilan.[8] Luas total tersebut, telah ditegaskan pada situs web MMI versi bahasa Turki,[9] dan suatu laman Yurisdiksi yang telah diperbaharui dalam situs berbahasa Inggris[10] adalah 5.343 kilometer persegi (2,063 mil²).
^PBB
mendefinisikan aglomerasi urban sebagai "populasi yang terdapat dalam
garis wilayah berdekatan yang dihuni pada tingkat kepadatan perkotaan
tanpa memperhatikan batas-batas administratif". Aglomerasi itu "biasanya
menggabungkan penduduk di kota ditambah dengan penduduk di daerah
pinggiran yang berada di luar, tapi berdekatan dengan batas-batas kota".[12] Per tanggal 1 Juli 2011, populasi aglomerasi Moscow dan Istanbul masing-masing adalah 11,62 juta dan 11,25 juta.[13]
PBB mengestimasi bahwa aglomerasi Istanbul akan melebihi aglomerasi
Moscow dalam populasi sebelum tahun 2015 (masing-masing dengan 12,46
juta dan 12,14 juta), meskipun ekstrapolasi menunjukkan bahwa angka
sebelumnya tidak akan melampaui angka terakhir hingga semester kedua
tahun 2013. Sebuah revisi pada data tahun 2013 karena data semester
pertama tahun 2014.[12]
ʻAner, Nadav (2005). In Pergola, Sergio Della; Gilboa, Amos; Ṭal, Rami. The Jewish People Policy Planning Institute Planning Assessment, 2004–2005: The Jewish People Between Thriving and Decline. Jerusalem: Gefen Publishing House Ltd. ISBN 978-965-229-346-6.
Athanasopulos, Haralambos (2001). Greece, Turkey, and the Aegean Sea: A Case Study in International Law. Jefferson, N.C.: McFarland & Company, Inc. ISBN 978-0-7864-0943-3.
Barnes, Timothy David (1981). Constantine and Eusebius. Cambridge, Mass.: Harvard University Press. ISBN 978-0-674-16531-1.
Baynes, Norman H. (1949). In Baynes, Norman H.; Moss, Henry S. L. B. Byzantium: An Introduction to East Roman Civilization. Oxford, Eng.: Clarendon Press. ISBN 978-0-674-16531-1.
Boyar, Ebru; Fleet, Kate (2010). A Social History of Ottoman Istanbul. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-13623-5.
Brink-Danan, Marcy (2011). Jewish Life in Twenty-First-Century Turkey: The Other Side of Tolerance. New Anthropologies of Europe. Bloomington, Ind.: Indiana University Press. ISBN 978-0-253-35690-1.
Brummett, Palmira Johnson (2000). Image and Imperialism in the Ottoman Revolutionary Press, 1908–1911. Albany, N.Y.: SUNY Press. ISBN 978-0-7914-4463-4.
Cantor, Norman F. (1994). Civilization of the Middle Ages. New York: HarperCollins. ISBN 978-0-06-092553-6.
Çelik, Zeynep (1993). The Remaking of Istanbul: Portrait of an Ottoman City in the Nineteenth Century. Berkeley, Calif., & Los Angeles: University of California Press. ISBN 978-0-520-08239-7.
Chamber of Architects of Turkey (2006). Architectural Guide to Istanbul: Historic Peninsula1. Istanbul: Chamber of Architects of Turkey, Istanbul Metropolitan Branch. ISBN 978-975-395-899-8.
Chandler, Tertius (1987). Four Thousand Years of Urban Growth: An Historical Census. Lewiston, N.Y.: St. David's University Press. ISBN 978-0-88946-207-6.
Connell, John (2010). Medical Tourism. CAB Books. Wallingford, Eng.: CABI. ISBN 978-1-84593-660-0.
Dahmus, Joseph (1995). A History of the Middle Ages. New York: Barnes & Noble Publishing. ISBN 978-0-7607-0036-5.
Davidson, Linda Kay; Gitlitz, David Martin (2002). Pilgrimage: From the Ganges to Graceland: An Encyclopedia1. Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. ISBN 978-1-57607-004-8.
De Sélincourt, Aubery (2003). In Marincola, John M. The Histories. Penguin Classics. London: Penguin Books. ISBN 978-0-14-044908-2.
De Souza, Philip (2003). The Greek and Persian Wars, 499-386 B.C. London: Routledge. ISBN 978-0-415-96854-6.
Dumper, Michael; Stanley, Bruce E., ed. (2007). Cities of the Middle East and North Africa: A Historical Encyclopedia. Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. ISBN 978-1-57607-919-5.
Düring, Bleda S. (2010). The Prehistory of Asia Minor: From Complex Hunter-Gatherers to Early Urban Societies. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-14981-5.
Efe,
Recep; Cürebal, Isa (2011). "Impacts of the "Marmaray" Project
(Bosphorus Tube Crossing, Tunnels, and Stations) on Transportation and
Urban Environment in Istanbul". In Brunn, Stanley D. Engineering Earth: The Impacts of Megaengineering Projects. London & New York: Springer. hlm. 715–34. ISBN 978-90-481-9919-8.
Finkel, Caroline (2005). Osman's Dream: The Story of the Ottoman Empire, 1300–1923. New York: Basic Books. ISBN 978-0-465-02396-7.
Freely, John (1996). Istanbul: The Imperial City. New York: Viking. ISBN 978-0-670-85972-6.
Freely, John (2000). The Companion Guide to Istanbul and Around the Marmara. Woodbridge, Eng.: Companion Guides. ISBN 978-1-900639-31-6.
Freely, John (2011). A History of Ottoman Architecture. Southampton, Eng.: WIT Press. ISBN 978-1-84564-506-9.
Göksel, Aslı; Kerslake, Celia (2005). Turkish: A Comprehensive Grammar. Comprehensive Grammars. Abingdon, Eng.: Routledge. ISBN 978-0-415-21761-3.
Göktürk, Deniz; Soysal, Levent; Türeli, İpek, ed. (2010). Orienting Istanbul: Cultural Capital of Europe?. New York: Routledge. ISBN 978-0-415-58011-3.
Grant, Michael (1996). The Severans: The Changed Roman Empire. London: Routledge. ISBN 978-0-415-12772-1.
Gregory, Timothy E. (2010). A History of Byzantium. Oxford, Eng.: John Wiley and Sons. ISBN 978-1-4051-8471-7.
Harter, Jim (2005). World Railways of the Nineteenth Century: A Pictorial History in Victorian Engravings (ed. illustrated). Baltimore: Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0-8018-8089-6.
Holt, Peter M.; Lambton, Ann K. S.; Lewis, Bernard, ed. (1977). The Cambridge History of Islam1A (ed. illustrated, reprint). Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29135-4.
Isaac, Benjamin H. (1986). The Greek Settlements in Thrace Until the Macedonian Conquest (ed. illustrated). Leiden, the Neth.: BRILL. ISBN 978-90-04-06921-3.
Kapucu, Naim; Palabiyik, Hamit (2008). Turkish Public Administration: From Tradition to the Modern Age. USAK Publications 17. Ankara: USAK. ISBN 978-605-4030-01-9.
Karpat, Kemal H. (1976). The Gecekondu: Rural Migration and Urbanization (ed. illustrated). Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-20954-0.
Keyder, Çağlar, ed. (1999). Istanbul: Between the Global and the Local. Lanham, Md.: Rowman & Littlefield. ISBN 978-0-8476-9495-2.
Klimczuk, Stephen; Warner, Gerald (2009). Secret Places, Hidden Sanctuaries: Uncovering Mysterious Sights, Symbols, and Societies. New York: Sterling Publishing Company, Inc. ISBN 978-1-4027-6207-9.
Knieling, Jörg; Othengrafen, Frank (2009). Planning Cultures in Europe: Decoding Cultural Phenomena in Urban and Regional Planning. Urban and Regional Planning and Development. Surrey, Eng.: Ashgate Publishing, Ltd. ISBN 978-0-7546-7565-5.
Köksal, Özlem, ed. (2012). World Film Locations: Istanbul. Bristol, Eng.: Intellect Books. ISBN 978-1-84150-567-1.
Köse, Yavuz
(2009). "Vertical Bazaars of Modernity: Western Department Stores and
Their Staff in Istanbul (1889–1921)". In Atabaki, Touraj; Brockett,
Gavin. Ottoman and Republican Turkish Labour History. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. hlm. 91–114. ISBN 978-0-521-12805-6.
Landau, Jacob M. (1984). Atatürk and the Modernization of Turkey. Leiden, the Neth.: E.J. Brill. ISBN 978-90-04-07070-7.
Limberis, Vasiliki (1994). Divine Heiress: The Virgin Mary and the Creation of Christian Constantinople. London: Routledge. ISBN 978-0-415-09677-5.
Lister, Richard P. (1979). The Travels of Herodotus. London: Gordon & Cremonesi. ISBN 978-0-86033-081-3.
Masters, Bruce Alan; Ágoston, Gábor (2009). Encyclopedia of the Ottoman Empire. New York: Infobase Publishing. ISBN 978-1-4381-1025-7.
Morris, Ian (October 2010). Social Development (pdf). Stanford, Calif.: Stanford University. Diakses 5 July 2012.
Mossberger, Karen; Clarke, Susan E.; John, Peter (2012). The Oxford Handbook of Urban Politics. Oxford Handbooks in Politics and International Relations. Oxford, Eng.: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-536786-7.
Necipoğlu, Gülru (1991). Architecture, Ceremonial, and Power: The Topkapi Palace in the Fifteenth and Sixteenth Centuries. Cambridge, Mass.: The MIT Press. ISBN 978-0-262-14050-8.
Norris, Pippa (2010). Public Sentinel: News Media & Governance Reform. Washington, D.C.: World Bank Publications. ISBN 978-0-8213-8200-4.
Organisation for Economic Co-operation and Development (2008). Istanbul, Turkey. OECD Territorial Reviews. Paris: OECD Publishing. ISBN 978-92-64-04371-8.
Oxford Business Group (2009). The Report: Turkey 2009. Oxford, Eng.: Oxford Business Group. ISBN 978-1-902339-13-9.
Papathanassis, Alexis (2011). The Long Tail of Tourism: Holiday Niches and Their Impact on Mainstream Tourism. Berlin: Springer. ISBN 978-3-8349-3062-0.
Quantic, Roy (2008). Climatology for Airline Pilots. Oxford, Eng.: John Wiley & Sons. ISBN 978-0-470-69847-1.
Reinert, Stephen W. (2002). "Fragmentation (1204–1453)". In Mango, Cyril. The Oxford History of Byzantium. Oxford, Eng.: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-814098-6.
Reisman, Arnold (2006). Turkey's Modernization: Refugees from Nazism and Atatürk's Vision. Washington, D.C.: New Academia Publishing, LLC. ISBN 978-0-9777908-8-3.
Roebuck, Carl (1959). Ionian Trade and Colonization. Monographs on Archaeology and Fine Arts. New York: Archaeological Institute of America. ISBN 978-0-89005-528-1.
Room, Adrian (2006). Placenames
of the World: Origins and Meanings of the Names for 6,600 Countries,
Cities, Territories, Natural Features, and Historic Sites (ed. 2nd). Jefferson, N.C.: McFarland & Company. ISBN 978-0-7864-2248-7.
Rôzen, Mînnā (2002). A History of the Jewish Community in Istanbul: The Formative Years, 1453–1566 (ed. illustrated). Leiden, the Neth.: BRILL. ISBN 978-90-04-12530-8.
Sanal, Aslihan (2011). In Fischer, Michael M. J.; Dumit, Joseph. New Organs Within Us: Transplants and the Moral Economy. Experimental Futures (ed. illustrated). Chapel Hill, N.C.: Duke University Press. ISBN 978-0-8223-4912-9.
Schmitt, Oliver Jens (2005). Levantiner: Lebenswelten und Identitäten einer ethnokonfessionellen Gruppe im osmanischen Reich im "langen 19. Jahrhundert" (dalam bahasa German). München: Oldenbourg. ISBN 978-3-486-57713-6.
Shaw, Stanford J.; Shaw, Ezel K. (1977). History of the Ottoman Empire and Modern Turkey2. Cambridge, Eng.: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-29166-8.
Taşan-Kok, Tuna (2004). Budapest, Istanbul, and Warsaw: Institutional and Spatial Change. Delft, the Neth.: Eburon Uitgeverij B.V. ISBN 978-90-5972-041-1.
Taylor, Jane (2007). Imperial Istanbul: A Traveller's Guide: Includes Iznik, Bursa and Edirne. New York: Tauris Parke Paperbacks. ISBN 978-1-84511-334-6.
Tigrek,
Sahnaz; Kibaroğlu, Ayșegül (2011). "Strategic Role of Water Resources
for Turkey". In Kibaroğlu, Ayșegül; Scheumann, Waltina; Kramer, Annika. Turkey's Water Policy: National Frameworks and International Cooperation. London & New York: Springer. ISBN 978-3-642-19635-5.
Time Out Guides, ed. (2010). Time Out Istanbul. London: Time Out Guides. ISBN 978-1-84670-115-3.
Turan, Neyran (2010). "Towards an Ecological Urbanism for Istanbul". In Sorensen, André; Okata, Junichiro. Megacities: Urban Form, Governance, and Sustainability. Library for Sustainable Urban Regeneration. London & New York: Springer. hlm. 223–42. ISBN 978-4-431-99266-0.
WCTR Society; Unʼyu Seisaku Kenkyū Kikō (2004). Urban Transport and the Environment: An International Perspective. Amsterdam: Elsevier. ISBN 978-0-08-044512-0.
Wedel, Heidi (2000). In Ibrahim, Ferhad; Gürbey, Gülistan. The Kurdish Conflict in Turkey. Berlin: LIT Verlag Münster. hlm. 181–93. ISBN 978-3-8258-4744-9.
Wynn, Martin (1984). Planning and Urban Growth in Southern Europe. Studies in History, Planning, and the Environment. Los Altos, Calif.: Mansell. ISBN 978-0-7201-1608-3.
Tags: Istanbul, Collection of Free Cyclopedia, an tahun pendirian kota secara tepat, Sumber yang sering diambil adalah sejarawan abad ke 5 SM Herodotos yang mengatakan bahwa kota tersebut didirikan tujuh belas tahun setelah kota Khalsedon [1] yang mulai ada sekitar tahun 685 SM, Tetapi Eusebius yang sependapat bahwa tahun 685 SM Khalsedon didirikan menyatakan bahwa Byzantium berdiri pada tahun 659 SM, [2] Di antara para sejarawan yang lebih mo, justice and welfare faith, pts-ptn.net