__
Al-Qur'an online   |   Encyclopedia   |   The Prophet   |   Faith   |   Islam & Morals   |   Community   |   Sharia   |   Discussion Forum
  » Genealogy (Ancestry) 25 Prophet
  » 25 Summary of the Prophet
  1. The Prophet Adam as
  2. The Prophet Idris as
  3. The Prophet Noah as (Nuh)
  4. The Prophet Hud as
  5. The Prophet Salih as (Saleh, Shalih, Shaleh, Sholeh)
  6. The Prophet Abraham as (Ibrahim)
  7. The Prophet Luth as
  8. The Prophet Ishmael as (Ismail)
  9. The Prophet Isaac as (Ishak, Ishaq)
10. The Prophet Jacob as (Ya'qub, Yaqub, Yakub)
11. The Prophet Joseph as (Yusuf)
12. The Prophet Shoaib as (Syu'aib, Syuaib)
13. The Prophet Ayyub as (Ayub)
14. The Prophet Dzulkifli as (Zulkifli)
15. The Prophet Moses as (Musa)
16. The Prophet Aaron as (Harun)
17. The Prophet David as (Daud, Dawud)
18. The Prophet Solomon as (Sulaiman, Sulaeman)
19. The Prophet Elijah as (Ilyas)
20. The Prophet Elisha as (Ilyasa')
21. The Prophet Jonah as (Yunus, Zunnun)
22. The Prophet Zachariah as (Zakaria, Zakariya, Zechariah)
23. The Prophet Yahya as
24. The Prophet Jesus as (Yesus, Isa)
25. The Prophet Muhammad saw
» God (Allah SWT)
» Justice & Welfare
» Al-Qur'an
» The Prophet Muhammad saw
» Destiny
» Death
» The day of Hereafter

Below is being updated
» Angel
» Books of Allah
» The Prophets
» Unity of God (Tauhid)
» Asmaul Husna (Al-Asma Al-Husna)
» Religion Islam
» Morals (Akhlak)
» Grateful
» Jihad
» Fasting
» Lailatul Qadar
» Halal Bihalal
» Mosque

Below is being updated
» Sholat (Shalat)
» Zakat and Sadaqah (Shadaqah, Sedekah)
» Hajj/Haji & Umrah
» Prayer
» Dhikr (Zikir, Dzikir)
» Qibla (Qiblat, Kiblat)
» Purification (Bersuci, Thaharah)
» Confession of Faith (Syahadat)
» Charity
» Human
» Female
» Community
» Colloquy
» Poverty
» Health
» Ukhuwah
» Nationality
» The People
» Time
» Science and Technology

Below is being updated
» Male
» Family
» Orphan
» Marriage
» Food
» Clothing
» Economics
» Art
» Politics

Below is being updated
» Divorcement
» Legacy
» Testament
» Grant
» Sale and Purchase
» Loan
» Treasure
» Pawnshop
» Representation
» Breastfeed
» Agriculture
» Testimony
Search in the Quran about :  
Home   ,   6,252 visitors online
Takdir
IMAN - Keimanan
Pemahaman dan Tafsir Al-Quran

DAFTAR ISI
» Takdir dalam Bahasa Al-Quran
» Referensi

Ketika Mu'awiyah ibn Abi Sufyan menggantikan Khalifah IV, Ali ibn Abi Thalib (W. 620 H), ia menulis surat kepada salah seorang sahabat Nabi, Al-Mughirah ibn Syu'bah menanyakan, "Apakah doa yang dibaca Nabi setiap selesai shalat?" Ia memperoleh jawaban bahwa doa beliau adalah, "Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Wahai Allah tidak ada yang mampu menghalangi apa yang engkau beri, tidak juga ada yang mampu memberi apa yang Engkau halangi, ... (HR Bukhari).

Doa ini dipopulerkannya untuk memberi kesan bahwa segala sesuatu telah ditentukan Allah, dan tiada usaha manusia sedikit pun. Kebijakan mempopulerkan doa ini, dinilai oleh banyak pakar sebagai "bertujuan politis," karena dengan doa itu para penguasa Dinasti Umayah melegitimasi kesewenangan pemerintahan mereka, sebagai kehendak Allah. Begitu tulis Abdul Halim Mahmud mantan Imam Terbesar Al-Azhar Mesir dalam Al-Tafkir Al-Falsafi fi Al-Islam (hlm- 203).

Tentu saja, pandangan tersebut tidak diterima oleh kebanyakan ulama. Ada yang demikian menggebu menolaknya sehingga secara sadar atau tidak -mengumandangkan pernyataan la qadar (tidak ada takdir). Manusia bebas melakukan apa saja, bukankah Allah telah menganugerahkan kepada manusia kebebasan memilih dan memilah? Mengapa manusia harus dihukum kalau dia tidak memiliki kebebasan itu? Bukankah Allah sendiri menegaskan,

"Siapa yang hendak beriman silakan beriman, siapa yang hendak kufur silakan juga kufur" (QS Al-Kahf [18]: 29)

Masing-masing bertanggung jawab pada perbuatannya sendiri-sendiri. Namun demikian, pandangan ini juga disanggah. Ini mengurangi kebesaran dan kekuasaan Allah. Bukankah Allah Mahakuasa? Bukankah

"Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu lakukan" (QS Al-Shaffat [37]: 96)

Tidakkah ayat ini berarti bahwa Tuhan menciptakan apa yang kita lakukan? Demikian mereka berargumentasi. Selanjutnya bukankah Al-Quran menegaskan bahwa,

"Apa yang kamu kehendaki, (tidak dapat terlaksana) kecuali dengan kehendak Allah jua" (QS Al-Insan [76]: 30)

Demikian sedikit dari banyak perdebatan yang tak kunjung habis di antara para teolog. Masing-masing menjadikan Al-Quran sebagai pegangannya, seperti banyak orang yang mencintai si Ayu, tetapi Ayu sendiri tidak mengenal mereka.

Kemudian didukung oleh penguasa yang ingin mempertahankan kedudukannya, dan dipersubur oleh keterbelakangan umat dalam berbagai bidang, meluaslah paham takdir dalam arti kedua di atas, atau paling tidak, paham yang mirip dengannya.

Yang jelas, Nabi dan sahabat-sahabat utama beliau, tidak pernah mempersoalkan takdir sebagaimana dilakukan oleh para teolog itu. Mereka sepenuhnya yakin tentang takdir Allah yang menyentuh semua makhluk termasuk manusia, tetapi sedikit pun keyakinan ini tidak menghalangi mereka menyingsingkan lengan baju, berjuang, dan kalau kalah sedikit pun mereka tidak menimpakan kesalahan kepada Allah. Sikap Nabi dan para sahabat tersebut lahir, karena mereka tidak memahami ayat-ayat Al-Quran secara parsial: ayat demi ayat, atau sepotong-sepotong terlepas dari konteksnya, tetapi memahaminya secara utuh, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw.

Takdir dalam Bahasa Al-Quran
Kata takdir (taqdir) terambil dan kata qaddara berasal dari akar kata qadara yang antara lain berarti mengukur, memberi kadar atau ukuran, sehingga jika Anda berkata, "Allah telah menakdirkan demikian," maka itu berarti, "Allah telah memberi kadar/ukuran/batas tertentu dalam diri, sifat, atau kemampuan maksimal makhluk-Nya."

Dari sekian banyak ayat Al-Quran dipahami bahwa semua makhluk telah ditetapkan takdirnya oleh Allah. Mereka tidak dapat melampaui batas ketetapan itu, dan Allah SWT menuntun dan menunjukkan mereka arah yang seharusnya mereka tuju. Begitu dipahami antara lain dari ayat-ayat permulaan Surat Al-A'la (Sabihisma),

"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi, yang menciptakan (semua makhluk) dan menyempurnakannya, yang memberi takdir kemudian mengarahkan(nya)" (QS Al-A'la [87]: 1-3)

Karena itu ditegaskannya bahwa:

"Dan matahari beredar di tempat peredarannya Demikian itulah takdir yang ditentukan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui" (QS Ya Sin [36]: 38)

Demikian pula bulan, seperti firman-Nya sesudah ayat di atas:

"Dan telah Kami takdirkan/tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua" (QS Ya Sin [36]: 39)

Bahkan segala sesuatu ada takdir atau ketetapan Tuhan atasnya,

"Dia (Allah) Yang menciptakan segala sesuatu, lalu Dia menetapkan atasnya qadar (ketetapan) dengan sesempurna-sempurnanya" (QS Al-Furqan [25]: 2).

"Dan tidak ada sesuatu pun kecuali pada sisi Kamilah khazanah (sumber)nya; dan Kami tidak menurunkannya kecuali dengan ukuran tertentu" (QS Al-Hijr [15]: 21)

Makhluk-Nya yang kecil dan remeh pun diberi-Nya takdir. Lanjutan ayat Sabihisma yang dikutip di atas menyebut contoh, yakni rerumputan.

"Dia Allah yang menjadikan rumput-rumputan, lalu dijadikannya rumput-rumputan itu kering kehitam-hitaman" (QS Sabihisma [87]: 4-53)

Mengapa rerumputan itu tumbuh subur, dan mengapa pula ia layu dan kering. Berapa kadar kesuburan dan kekeringannya, kesemuanya telah ditetapkan oleh Allah SWT, melalui hukum-hukum-Nya yang berlaku pada alam raya ini. Ini berarti jika Anda ingin melihat rumput subur menghijau, maka siramilah ia, dan bila Anda membiarkannya tanpa pemeliharaan, diterpa panas matahari yang terik, maka pasti ia akan mati kering kehitam-hitaman atau ghutsan ahwa seperti bunyi ayat di atas. Demikian takdir Allah menjangkau seluruh makhluk-Nya. Walhasil,

Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan, ... (QS. Al-A'la (87) : 1-4)

"Allah telah menetapkan bagi segala sesuatu kadarnya" (QS Al-Thalaq [65]: 3)

Peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam raya ini, dan sisi kejadiannya, dalam kadar atau ukuran tertentu, pada tempat dan waktu tertentu, dan itulah yang disebut takdir. Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa takdir, termasuk manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut berada dalam pengetahuan dan ketentuan Tuhan, yang keduanya menurut sementara ulama dapat disimpulkan dalam istilah sunnatullah, atau yang sering secara salah kaprah disebut "hukum-hukum alam."

Prof. Dr. M. Quraish Shihab tidak sepenuhnya cenderung mempersamakan sunnatullah dengan takdir. Karena sunnatullah yang digunakan oleh Al-Quran adalah untuk hukum-hukum Tuhan yang pasti berlaku bagi masyarakat, sedang takdir mencakup hukum-hukum kemasyarakatan dan hukum-hukum alam. Dalam Al-Quran "sunnatullah" terulang sebanyak delapan kali, "sunnatina" sekali, "sunnatul awwalin" terulang tiga kali; kesemuanya mengacu kepada hukum-hukum Tuhan yang berlaku pada masyarakat. Baca misalnya QS Al-Ahzab (33): 38, 62 atau Fathir 35, 43, atau Ghafir 40, 85, dan lain-lain.

Matahari, bulan, dan seluruh jagat raya telah ditetapkan oleh Allah takdirnya yang tidak bisa mereka tawar,
"Datanglah (hai langit dan bumi) menurut perintah-Ku, suka atau tidak suka!" Keduanya berkata, "Kami datang dengar penuh ketaatan."
Demikian surat Fushshilat (41) ayat 11 melukiskan "keniscayaan takdir dan ketiadaan pilihan bagi jagat raya."

Apakah demikian juga yang berlaku bagi manusia? Tampaknya tidak sepenuhnya sama.

Manusia mempunyai kemampuan terbatas sesuai dengan ukuran yang diberikan oleh Allah kepadanya. Makhluk ini, misalnya, tidak dapat terbang. Ini merupakan salah satu ukuran atau batas kemampuan yang dianugerahkan Allah kepadanya. Ia tidak mampu melampauinya, kecuali jika ia menggunakan akalnya untuk menciptakan satu alat, namun akalnya pun, mempunyai ukuran yang tidak mampu dilampaui. Di sisi lain, manusia berada di bawah hukum-hukum Allah sehingga segala yang kita lakukan pun tidak terlepas dari hukum-hukum yang telah mempunyai kadar dan ukuran tertentu. Hanya saja karena hukum-hukum tersebut cukup banyak, dan kita diberi kemampuan memilih -tidak sebagaimana matahari dan bulan misalnya- maka kita dapat memilih yang mana di antara takdir yang ditetapkan Tuhan terhadap alam yang kita pilih. Api ditetapkan Tuhan panas dan membakar, angin dapat menimbulkan kesejukan atau dingin; itu takdir Tuhan -manusia boleh memilih api yang membakar atau angin yang sejuk. Di sinilah pentingnya pengetahuan dan perlunya ilham atau petunjuk Ilahi.

Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah adalah:
"Wahai Allah, jangan engkau biarkan aku sendiri (dengan pertimbangan nafsu akalku saja), walau sekejap."

Ketika di Syam (Syria, Palestina, dan sekitarnya) terjadi wabah, Umar ibn Al-Khaththab yang ketika itu bermaksud berkunjung ke sana membatalkan rencana beliau, dan ketika itu tampil seorang bertanya: "Apakah Anda lari/menghindar dari takdir Tuhan?"

Umar r.a. menjawab : "Saya lari/menghindar dan takdir Tuhan kepada takdir-Nya yang lain."

Demikian juga ketika Imam Ali r.a. sedang duduk bersandar di satu tembok yang ternyata rapuh, beliau pindah ke tempat lain. Beberapa orang di sekelilingnya bertanya seperti pertanyaan di atas.
Jawaban Ali ibn Thalib, sama intinya dengan jawaban Khalifah Umar r.a. Rubuhnya tembok, berjangkitnya penyakit adalah berdasarkan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya, dan bila seseorang tidak menghindar ia akan menerima akibatnya. Akibat yang menimpanya itu juga adalah takdir, tetapi bila ia menghindar dan luput dari marabahaya maka itu pun takdir. Bukankah Tuhan telah menganugerahkan manusia kemampuan memilah dan memilih? Kemampuan ini pun antara lain merupakan ketetapan atau takdir yang dianugerahkan-Nya Jika demikian, manusia tidak dapat luput dari takdir, yang baik maupun buruk. Tidak bijaksana jika hanya yang merugikan saja yang disebut takdir, karena yang positif pun takdir. Yang demikian merupakan sikap 'tidak menyucikan Allah, serta bertentangan dengan petunjuk Nabi saw,' "... dan kamu harus percaya kepada takdir-Nya yang baik maupun yang buruk."

Dengan demikian, menjadi jelaslah kiranya bahwa adanya takdir tidak menghalangi manusia untuk berusaha menentukan masa depannya sendiri, sambil memohon bantuan Ilahi.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh banyak pakar hadis, melalui sahabat Nabi Umar ibn Al-Khaththab, dinyatakan bahwa suatu ketika datang seseorang yang berpakaian sangat putih, berambut hitam teratur, tetapi tidak tampak pada penampilannya bahwa ia seorang pendatang, namun, "tidak seorang pun di antara kami mengenalnya." Demikian Umar r.a. Dia bertanya tentang Islam, Iman, Ihsan, dan saat kiamat serta tanda-tandanya. Nabi menjawab antara lain dengan menyebut enam perkara iman, yakni percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, hari kemudian, dan "percaya tentang takdir-Nya yang baik dan yang buruk." Setelah sang penanya pergi, Nabi menjelaskan bahwa : "Dia itu Jibril, datang untuk mengajar kamu, agama kamu."

Dari hadis ini, banyak ulama merumuskan enam rukun Iman tersebut.

Sebenarnya Al-Quran tidak menggunakan kata rukun, bahkan Al-Quran tidak pernah menyebut kata takdir dalam satu rangkaian ayat yang berbicara tentang kelima perkara lain di atas. Perhatikan firman-Nya dalam surat Al-Baqarah (2): 285,

"Rasul percaya tentang apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang Mukmin. Semuanya percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian." (QS. Al-Baqarah (2): 285)

Dalam QS Al-Nisa' (4): 136 disebutkan:
"Wahai orang-orang yang beriman, (tetaplah) percaya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang disusunkan sebelum (Al-Quran). Barangsiapa yang tidak percaya kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudiam, maka sesungguhnya dia telah sesat sejauh-jauhnya."

Bahwa kedua ayat di atas tidak menyebutkan perkara takdir, bukan berarti bahwa takdir tidak wajib dipercayai. Tidak, bukan begitu! Yang ingin dikemukakan ialah bahwa Al-Quran tidak menyebutnya sebagai rukun, tidak pula merangkaikannya dengan kelima perkara lain yang disebut dalam hadis Jibril di atas.

Karena itu, kita pun harus menghormati pendapat sebagian ulama yang tidak menjadikan takdir sebagai salah satu rukun iman, bahkan dapat dimengerti jika sementara mereka hanya menyebut tiga hal pokok, yaitu keimanan kepada Allah, malaikat, dan hari kemudian. Bagi penganut pendapat ini, keimanan kepada malaikat mencakup keimanan tentang apa yang mereka sampaikan (wahyu Ilahi), dan kepada siapa disampaikan, yakni para Nabi dan Rasul.


Referensi
  • Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA., Wawasan Al-Quran, Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat, Penerbit Mizan, Bandung, 1997.
  • Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Quran, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang Disampaikan Al-Qur'an secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr Damaskus, Almahira Jakarta, 2008.
  • Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Dr. Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA, Dr. A. Chaeruddin, SH., etc. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2008, Editor : Prof. Dr. Taufik Abdullah, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, MA.
  • Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh, Almahira Jakarta, 2008.
  • Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A. Faruq Nasution), Al-Quran Terjemah Indonesia, Penerbit PT. Sari Agung, Jakarta, 2004
  • Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil International, 2007.
  • alquran.bahagia.us, al-quran.bahagia.us, dunia-islam.com, Al-Quran web, PT. Gilland Ganesha, 2008.
  • Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, PT. Bina Ilmu, 1979.
  • Al-Hafizh Zaki Al-Din 'Abd Al-'Azhum Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, dan PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2008.
  • M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 2008.
  • Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, Jabal, Bandung, 2008.
  • Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 1999.



Tags: Takdir, Qur, #039;anic Digital, [76]: 30) Demikian sedikit dari banyak perdebatan yang tak kunjung habis, antara para teolog, Masing masing menjadikan Al Quran sebagai pegangannya seperti banyak orang yang mencintai si Ayu tetapi Ayu sendiri tidak mengenal mereka, Kemudian didukung oleh penguasa yang ingin mempertahankan kedudukannya dan dipersubur oleh keterbelakangan umat dalam berbagai bidang meluaslah paham takdir dalam a, IMAN, Keimanan, justice and welfare faith, pts-ptn.net
 
Select Language :   ID   EN  
hide ▪ show
Quran Index/Keywords
ʼ ʼABCDEFGH
IJKLMNOPQ
RSTUVWXYZ

hide ▪ show
Quran Tafseer & History

Topics/Chapters in Quran
▪ hide ▪ show

hide ▪ show
Quran Surah / Verse
sort according:
Surah Number | Surah Name
1. Al-Faatihah -- 7
2. Al-Baqarah -- 286
3. Aali 'Imran -- 200
4. An-Nisaa' -- 176
5. Al-Maaidah -- 120
6. Al-An'aam -- 165
7. Al-A'raaf -- 206
8. Al-Anfaal -- 75
9. At-Taubah -- 129
10. Yuunus -- 109
11. Huud -- 123
12. Yuusuf -- 111
13. Ar-Ra'd -- 43
14. Ibraahiim -- 52
15. Al-Hijr -- 99
16. An-Nahl -- 128
17. Al-Israa' -- 111
18. Al-Kahfi -- 110
19. Maryam -- 98
20. Thaahaa -- 135
21. Al-Anbiyaa' -- 112
22. Al-Hajj -- 78
23. Al-Mu'minuun -- 118
24. An-Nuur -- 64
25. Al-Furqaan -- 77
26. Asy-Syu'araa -- 227
27. An-Naml -- 93
28. Al-Qashash -- 88
29. Al-'Ankabuut -- 69
30. Ar-Ruum -- 60
31. Luqmaan -- 34
32. As-Sajdah -- 30
33. Al-Ahzaab -- 73
34. Sabaa' -- 54
35. Faathir -- 45
36. Yaasiin -- 83
37. Ash-Shaaffaat -- 182
38. Shaad -- 88
39. Az-Zumar -- 75
40. Al-Mu'min -- 85
41. Fushshilat -- 54
42. Asy-Syuura -- 53
43. Az-Zukhruf -- 89
44. Ad-Dukhaan -- 59
45. Al-Jaatsiyah -- 37
46. Al-Ahqaaf -- 35
47. Muhammad -- 38
48. Al-Fath -- 29
49. Al-Hujuraat -- 18
50. Qaaf -- 45
51. Adz-Dzaariyaat -- 60
52. Ath-Thuur -- 49
53. An-Najm -- 62
54. Al-Qamar -- 55
55. Ar-Rahmaan -- 78
56. Al-Waaqi'ah -- 96
57. Al-Hadiid -- 29
58. Al-Mujaadilah -- 22
59. Al-Hasyr -- 24
60. Al-Mumtahanah -- 13
61. Ash-Shaaff -- 14
62. Al-Jumu'ah -- 11
63. Al-Munaafiquun -- 11
64. At-Taghaabun -- 18
65. Ath-Thalaaq -- 12
66. At-Tahriim -- 12
67. Al-Mulk -- 30
68. Al-Qalam -- 52
69. Al-Haaqqah -- 52
70. Al-Ma'aarij -- 44
71. Nuh -- 28
72. Al-Jin -- 28
73. Al-Muzzammil -- 20
74. Al-Muddatstsir -- 56
75. Al-Qiyaamah -- 40
76. Al-Insaan -- 31
77. Al-Mursalaat -- 50
78. An-Naba' -- 40
79. An-Naazi'aat -- 46
80. 'Abasa -- 42
81. At-Takwiir -- 29
82. Al-Infithaar -- 19
83. Al-Muthaffifiin -- 36
84. Al-Insyiqaaq -- 25
85. Al-Buruuj -- 22
86. Ath-Thaariq -- 17
87. Al-A'laa -- 19
88. Al-Ghasyiyah -- 26
89. Al-Fajr -- 30
90. Al-Balad -- 20
91. Asy-Syams -- 15
92. Al-Lail -- 21
93. Adh-Dhuhaa -- 11
94. Al-Insyirah -- 8
95. At-Tiin -- 8
96. Al-'Alaq -- 19
97. Al-Qadr -- 5
98. Al-Bayyinah -- 8
99. Al-Zalzalah -- 8
100. Al-'Aadiyat -- 11
101. Al-Qaari'ah -- 11
102. At-Takaatsur -- 8
103. Al-'Ashr -- 3
104. Al-Humazah -- 9
105. Al-Fiil -- 5
106. Al-Quraisy -- 4
107. Al-Maa'uun -- 7
108. Al-Kautsar -- 3
109. Al-Kaafiruun -- 6
110. An-Nashr -- 3
111. Al-Lahab -- 5
112. Al-Ikhlaash -- 4
113. Al-Falaq -- 5
114. An-Naas -- 6
 Various Kinds Forums
 Scholarship Indonesia Request
 Download Brochures
 Day Tuition
 Job Fairs
Indonesian Subject
Info
Executive Lectures (Online Lectures)

Objectives of Operation
Verandah
New Student Admission
Government & 1945 Constitution Supporting Executive Lectures (Online Lectures)
Essential Solutions
Enhance Career or Got New Job
Web Network Main
Web Network Day Tuition
Web Network Graduate School Program
Web Network Executive Class
Web Network Night Lecture

 Online College Programs in the Best 168 PTS
 Graduate School Program
 Prayer Schedule
 Reader
 Try Out Practice Questions
 Executive Class
 Al Qur'an Online
 Psychological Test Questions
 Online Registration
 Free Tuition Fee
 Night Lecture Program
 System Information Books
 Various Info
Tell Your Friend's
Your name

Your email

Your Friend's email 1

Your Friend's email 2 (not required)
⛯ must be filled in correctly

Catalog / Brochure Request
(FREE via POS)
Full name

Full Address

City & Province

Postal Code

Email (not required)

✅ must be filled in correctly
Or send name and
Your address via SMS to mobile:
08523 1234 000


FREE DOWNLOAD
Kelas Karyawan Brochure
Combined All Areas of Indonesia

pdf (11,2 MB)Zip (8,8 MB)
jpg (36,2 MB)
Kelas Karyawan Brochure
JABODETABEK

pdf (5,5 MB)Zip (4,4 MB)
jpg (13,2 MB)
Kelas Karyawan Brochure
Java and Bali

pdf (4,4 MB)Zip (3,5 MB)
jpg (14,5 MB)
Kelas Karyawan Brochure
West Java

pdf (2,8 MB)Zip (2,2 MB)
jpg (7,1 MB)
Kelas Karyawan Brochure
SULAWESI

pdf (1,9 MB)Zip (1,5 MB)
jpg (5,6 MB)
Kelas Karyawan Brochure
SUMATERA & BATAM

pdf (2,2 MB)Zip (1,7 MB)
jpg (6,5 MB)
Regular Program Brochure
pdf (4,1 Mb)Zip (8,4 Mb)
National Calendar 2023
jpg (2,1 Mb)pdf (400 kb)

New Solution
Strategies Increase
PTS revenue,
PTS Education Quality,
and PTS Resources
Full information, click
http://kpt.co.id

Employment Opportunity

PT. Gilland Ganesha

  • Design Grafis
  • Senior Programmer

Detailed information visit:
Employment Opportunity

Young cat, brushing teeth cat, tips to cat can more spoiled, etc.
155 types of cats

Facebook Kuliah Karyawan

Special Link to
Accredited Colleges and Leading
Organizers S1, D3, S2 Program

(Please click below)
STMIKMJ - STMIKMJ Jakarta
IGI - STIE IGI Jakarta
STTM Cileungsi - STIE Cileungsi
STIE WP - STIE Widya Persada
STEI - STEI Yogyakarta
STIE - Hidayatullah Depok
STEBI - Bina Essa
P2KKMPoliteknik Aisyiyah

P2KKMUMPTB Lampung
P2KKMSTIT Al-Hikmah Lampung

P2KKMUniv. Muh. Palangkaraya

P2KKMSTIT Nur Ahadiyah

P2KKMUniv. Nahd. Ulama Kalbar

P2KKMUniv. Nahd. Ulama Kaltim

Langsa -- Aceh :
P2KKMUSCND Langsa

P2KKMUniv. Ubudiyah Indonesia

P2KKMSTIT Hidayatullah
P2KKMIAI Abdullah Said

P2KKMUniv. Amir Hamzah

P2KKMUSM Indonesia
P2KKMUniv. Al-Azhar Medan
P2KKMUniversitas Deli Sumatera

P2KKMUniv. Pejuang Rep. Ind.
P2KKMUniv. of Tech. Sulawesi
P2KKMUniv. of Cokroaminoto
P2KKMITeKes Tri Tunas Nasional

P2KKMUniv. of Patria Artha

P2KKMUniv. Nusantara, Manado
P2KKMSTIE Pioneer Manado
P2KKMUniversitas Parna Raya Manado

P2KKMUniversitas Boyolali

P2KKMUniversitas Duta Bangsa
P2KKMPoliteknik Harapan Bangsa Surakarta
P2KKMPoliteknik Santo Paulus Surakarta

P2KKMUNIBABWI

P2KKMUniv. Muhammadiyah Smrg
P2KKMUNDARIS Semarang
P2KKMUNAKI Semarang
P2KKMUPGRIS Semarang
P2KKMIVET University
P2KKMSTIE Cendekia

P2KKMUNUGHA Cilacap

P2KKMUniv. Muhammadiyah Sby
P2KKMSTIE Pemuda Sby
P2KKMIKIP Widya Darma Sby
P2KKMSTIE Widya Darma Sby
P2KKMSTIE Urip Sumoharjo
P2KKMSTIKES Surabaya
P2KKMSTIE ABI
P2KKMUNUSA
P2KKMWidya Kartika University
P2KKMSTAI Al Akbar Surabaya

P2KKMUniv. Kahuripan Kediri

P2KKMSTAI Muhammadiyah Tulungagung

P2KKMSTIKI Malang
P2KKMSTIE INDOCAKTI
P2KKMSTIE Al Rifa'ie

P2KKMSTIA Bayuangga
P2KKMSTAI Muhammadiyah Probolinggo
P2KKMSTEBI Badri Mashduqi

P2KKMMochammad Sroedji University

P2KKMSTEI JOGJA - STEI Yogyakarta
P2KKMSTIE Mitra Indonesia
P2KKMSTiPsi
P2KKMSTAI Terpadu Yogyakarta
P2KKMUniversitas Mahakarya Asia

P2KKMSTIE Hidayatullah
P2KKMSTIE - GICI A

P2KKMSTMIK-MJ - STMIK Muh. Jkt.
P2KKMUNKRIS - Krisnadwipayana
P2KKMSTTBT - STT Bina Tunggal
P2KKMSTTDB - STT Duta Bangsa
P2KKMSTIE - GICI C
P2KKMSTEBI Global Mulia
P2KKMPelita Bangsa University
P2KKMIndependent University of Indonesia
P2KKMPoliteknik Bhakti Kartini

P2KKMSTMIK-STIKOM Bali
P2KKMPOLNAS Denpasar
P2KKMUniversitas Bali Dwipa
P2KKMPoltek Ganesha Guru Singaraja

P2KKMSTIE Ganesha
P2KKMSTT Yuppentek
P2KKMITB Ahmad Dahlan
P2KKMUniv. Tangerang Raya
P2KKMSTIA Maulana Yusuf
P2KKMSTIH Gunung Jati
P2KKMSTIE PPI Balaraja

P2KKMUNSUB - Universitas Subang

P2KKMSTIT Al-Hidayah Tasikmalaya

P2KKMSTIE Walisongo
P2KKMSTT Walisongo

P2KKMUniv. Islam Al-Ihya

P2KKMSTT Dr. Khez Muttaqien

P2KKMIMWI Sukabumi

P2KKMSTIH Dharma Andigha
P2KKMNusantara Technology University

P2KKMSTT Muhammadiyah Cileungsi

P2KKMSTT Mandala, Bandung
P2KKMSTT Bandung
P2KKMSTIE Gema Widya Bangsa
P2KKMUniversity of Insan Cendekia Mandiri
P2KKMHalim Sanusi University
P2KKMIslamic Unity University
P2KKMSTEBI Bina Essa

P2KKMSTIH Dharma Andigha

P2KKMISTA - Institut ST Al Kamal
P2KKMSTIE IGI - Inter. Golden Inst.
P2KKMUniv. Mpu Tantular A - Jakbar

P2KKMU M J - Univ. Muh. Jkt

P2KKMFISIP UMJ - Univ. Muh. Jkt.
P2KKMFTan UMJ - Agroteknologi
P2KKMSTIE Trianandra Jakarta
P2KKMSTIE - GICI B
P2KKMSTIE Ganesha
P2KKMSTIMAIMMI Jakarta
P2KKMTanri Abeng University

P2KKMUMHT - Univ. MH. Thamrin
P2KKMFE UMHT - FE MH. Thamrin
P2KKMFASILKOM UMHT
P2KKMUNKRIS - Krisnadwipayana
P2KKMITBU - Inst. Tek. Budi Utomo
P2KKMSTIE Trianandra Jakarta
P2KKMSTMIK Muh. Jkt - Matraman
P2KKMSTMIK Muh. Jkt - Ciracas
P2KKMUniv. Mpu Tantular A - Jaktim
P2KKMSTT Sapta Taruna
P2KKMIAI Al-Ghurabaa Jakarta

P2KKMSTT Dr. Khez Muttaqien

P2KKMISIF - Institut Studi Islam Fahmina

P2KKMSTEBI Global Mulia

P2KKMSTIKes Sapta Bakti
P2KKMSTAI Miftahul ulum

P2KKMPoltekkes Kerta Cendekia

P2KKMPelita Raya Institute


KPT ~ Higher Education Consultants

Framer Links
click below
Science Set

 
@ al-quran.pts-ptn.net
1. ISTA Jakarta - Institute of Science and Technology Al Kamal Jakarta - Campus ISTA : Jl. Raya Al Kamal No.2, Kedoya Selatan, Tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat
(satu area dengan Rumah Sakit Puri Mandiri Kedoya (Al Kamal))
2. Universitas Muhammadiyah Jakar - University of Muhammadiyah Jakarta - Campus : Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat Jakarta Selatan 15419
3. ITBU Jakarta - Budi Utomo Jakarta Institute of Technology - Campus ITBU : Jl. Raya Mawar Merah No. 23, Pondok Kopi, Perumnas Klender, Jakarta Timur 13460
4. UNKRIS Jakarta - University of Krisnadwipayana Jakarta - Campus UNKRIS : Jl. Raya Jatiwaringin, Pondok Gede, Jakarta Timur 13077
kuliahkaryawansamarinda.com  |  unukaltim.web.id  |  uhsbandung.web.id  |  ivet.web.id  |  cendekiaku.web.id  |  staidutabangsa.web.id  |  stipsi.web.id  |  stiemitraindonesia.web.id  |  kuliahdirumah.com  |  p2k.buddhidharma.ac.id
__